Dari Sepasang Roda Besi


Angin berhembus
Bersama kenangan yang tulus
Muncul sejak tapak masih halus
Hingga raga mulai terseret arus

Ditemani deraman lokomotif
Yang beradu dengan sepasang rel
Mata ini tak lelah tak pernah pasif
Menatap alam bagai dunia afabel

Tapak pertama
Terhembus hawa baru yang dingin
Tak berlangsung lama
Tapak kedua mengayun walau ragu apakah ingin

Di dunia dingin yang asing
Langkah kaki meragu
Didorong kehidupan yang mulai bising
Ditemani gawai berlagu

Terhanyut dalam fikir
Menerka kejadian dari awal hingga akhir
Segala yang akan terukir
Dalam diri segersang padang pasir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati dan Aksara

Jatuh