Hati dan Aksara

0120300718-N-poet


Badai berkecamuk
Dalam fikir yang mengamuk
Dinaungi hati yang memeluk
Melindungi dari realita yang menusuk

Tak pernah terdengar lagi
Tangis yang menenangkan hati
Membawa gundah gulana pergi
Setidaknya sampai datangnya pagi

Tak pernah terlantun lagi
Melodi yang dulu berelegi
Merangkul murka amarah ini
Setidaknya hingga sang fikir kembali

Tinggal pelukan hati rapuh
Yang kawannya telah runtuh
Kedalam kebinasaan yang jauh
Entah kapan akhirnya ia tersimpuh

Sisa setitik usaha hati berharap
Tak kepada lisan meratap
Tak kepada pandangan gelap
Hanya kepada aksara yang belum terlahap

Entah kapan harapan itu meredup
Hingga mata hati tertutup
Atau kawan lama yang kembali hidup
Dan kebinasaan tertiup

Komentar

  1. Walau harap bagaikan buih
    Menunggu hanya jadi perih
    Senang berselimut sedih
    .
    .
    Apa ini pengalaman hati?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Sepasang Roda Besi

Jatuh